Indigo ( Menurut Leo Lumanto )
Berbincang dengan Leo Lumanto: Misteri Anak Indigo
Leo Lumanto saat ini sebagai konsultan di beberapa perusahaan/perorangan, termasuk memberikan Self Spiritual Motivation – MANDITA TANTRA. Terutama untuk hal-hal yang menyangkut human resources, layanan publik, dan coorporate image. Pria murah senyum yang juga melayani konsultasi pribadi ini, pada tahun 2002-2004 terkenal sebagai host acara "Percaya Nggak Percaya" di ANTV. Leo juga menerbitkan bukunya, Penampakan Leo Lumanto (2005). Pada tahun 2005 ia bermain dalam film dokumenter Promise to Paradise produksi film dari Belanda, Mr. Leonard Heimrich. Film ini sempat diputar di Festival Film di Berlin dan Meraih Honourable Prize.
Pria kelahiran Palembang ini juga sebagai pemain sekaligus pemilik Ide Cerita film berjudul Mirror, sebagai co host acara ULEK di TV7 bareng Ulfa Dwijanty, dan sebagai Pemilik Ide cerita sinetron Tuhan Ada di Mana-mana yang ditayangkan di RCTI. Leo juga pernah menjadi narasumber pada acara The Making of "Disini Ada Setan" The Movies.
“Anak-anak indigo dipercaya memiliki kekuatan spiritual lebih dari rata-rata. Mereka memiliki kepekaan akan suatu masalah yang kerap terjadi di sekitar mereka dan biasanya masalah itu lebih erat hubungannya dengan aktivitas spiritual,” kata pria yang juga sebagai pemilik ide cerita FTV Rumah Lain di Surga tayang di SCTV (2006) dan pemilik ide cerita sinetron Rumah Kardus yang tayang di SCTV dan meraih Piala sebagai Sinetron Terpuji di FFB - Festival Film Bandung (2006).
Berikut perbincangan buahaticerdas dengan pria yang juga menjadi narasumber acara PAGI JAKARTA di O’Channel TV ini, tentang "misteri" anak indigo dan cara kita sebagai orang tua serta guru dalam mendidik anak berkemampuan "lebih" ini.
Apa yang dimaksud dengan pengertian indigo?
Indigo adalah sebutan untuk aura yang berwarna jingga, yaitu aura yang dipercaya mewakili manusia "masa depan". Anak-anak yang terlahir dengan aura ini dipercaya memiliki kekuatan spiritual lebih dari rata-rata. Mereka memiliki kepekaan akan suatu masalah yang kerap terjadi di sekitar mereka dan biasanya masalah itu lebih erat hubungannya dengan aktivitas spiritual.
Bagaimana mengenali ciri-ciri anak indigo?
Anak indigo pembawaannya akan lebih tua dari umurnya. Mereka berbicara dan mengetahui hal-hal di luar batasan umurnya. Rasa ingin tahu anak-anak indigo begitu besar dan mereka cepat sekali mengekspresikan perasaan emosional mereka di saat-saat tertentu. Kepekaan spiritual mereka bisa terwakili dengan mampu merasakan suatu hal yang tidak lazim ataupun melihat hal-hal yang belum terjadi.
Sejak kapan anak memiliki kemampuan seperti ini?
Indigo bisa muncul sejak usia dini atau saat anak tersebut mulai berinteraksi dengan lingkungan sosial dan paham akan norma-norma sosial yang berlaku. Bisa saja semenjak usia dini atau justru muncul saat beranjak dewasa usia 8 tahun ke atas.
Menurut Pak Leo, bagaimana sikap orang tua menghadapi anak indigo?
Sikapi ini sebagai bagian dari "cobaan" Tuhan di samping bisa juga dianggap karunia. Yang terpenting tetap membekali anak tersebut dengan bimbingan keagamaan secara tepat, tanpa harus mengedepankan keistimewaannya secara terus-menerus.
Anggap saja kelebihan yang dia miliki
hanya sebagai satu ujian Tuhan agar dia bisa senantiasa berbuat baik.
Berkonsultasilah dengan orang-orang yang tepat dan tahu benar tentang
indigo. Indigo bukan penyakit dan sindrom yang harus dimusnahkan
sehingga tidak perlu pendekatan medis untuk menyembuhkannya.
Di atas ini semua, indigo tetaplah hanya sebagian kecil dari rahasia Tuhan yang belum 100% bisa terungkap. Biarkan saja manusia tetap berikhtiar mencari kebenaran yang hakiki, walau nampaknya semu. Indigo hanya satu wacana spiritual yang tidak membutuhkan nalar manusia, tapi justru hanya dibutuhkan yakin dan percaya bahwa Kuasa Tuhan itu nyata adanya. Sehingga manusia tidak lagi berlomba-lomba menjadi yang terunggul di spesesnya. Karena apa yang kita kira kita sudah tahu, ternyata belum ada apa-apanya dibanding dengan rahasia tentang keberadaan Tuhan itu sendiri.
Di atas ini semua, indigo tetaplah hanya sebagian kecil dari rahasia Tuhan yang belum 100% bisa terungkap. Biarkan saja manusia tetap berikhtiar mencari kebenaran yang hakiki, walau nampaknya semu. Indigo hanya satu wacana spiritual yang tidak membutuhkan nalar manusia, tapi justru hanya dibutuhkan yakin dan percaya bahwa Kuasa Tuhan itu nyata adanya. Sehingga manusia tidak lagi berlomba-lomba menjadi yang terunggul di spesesnya. Karena apa yang kita kira kita sudah tahu, ternyata belum ada apa-apanya dibanding dengan rahasia tentang keberadaan Tuhan itu sendiri.
Anak indigo di Indonesia masih kurang terdata dengan baik, minimnya pemahaman soal indigo juga berpengaruh. Cenderung di masyarakat kita ada pemahaman bahwa indigo merupakan bentuk penyakit psikologis yang perlu disembunyikan atau malah cenderung dikira autis.
Bisakah dicontohkan beberapa kekuatan spiritual anak indigo?
Beberapa anak indigo yang saya pernah temui secara tidak sengaja, mereka mampu “membaca” pikiran orang lain dengan tepat, mampu melihat aura tubuh, mampu memprediksi ke depan atau masa lalu. Malahan ada yang tubuhnya bisa “terisi" dengan jiwa-jiwa yang sudah "tua" dari masa lalu.
Bagaimana kira-kira pendapat anak indigo tentang ramalan kiamat 2012?
Saya belum pernah secara spesifik mendengar komentar mereka, tapi secara umum bisa digambarkan bahwa apa yang terjadi di 2012, hanyalah bagian dari "gejolak angkara murka" alam terhadap kebiadaban manusia selama ini. Ini merupakan akumulasi dari "kekecewaan" alam terhadap perilaku manusia. 2012 harusnya bisa dijadikan titik awal dari kontemplasi manusia agar bisa segera berubah dan menjadi lebih baik. Berdoa dan takwa tetaplah menjadi kunci dari pencapaian hati yang bersih.
Karena memiliki kekuatan yang "lebih" dari anak biasa, apakah ini juga berpengaruh kepada tingkat kecerdasan anak indigo di dunia pendidikan? Apa saran Pak Leo untuk guru yang memiliki murid indigo?
Di dunia pendidikan anak-anak indigo bisa saja menjadi pribadi yang lebih menonjol dari anak-anak lainnya. Tapi belum tentu hal itu berhubungan dengan prestasi di sekolah. Menonjol justru dengan kenakalan-kenakalan yang cenderung menarik perhatian saja atau perilaku-perilaku aneh yang dianggap mengganggu. Yang harus dilakukan oleh pendidik, jangan memberi respons berlebihan terhadap anak-anak seperti ini. Lakukan pendampingan secara umum dan biasa seperti anak lainnya. Anak-anak ini harus diberikan pemahaman tentang apa yang sedang mereka alami.*****
Komentar