Wawan cara seseorang dengan membicarakan tentang anak indigo (sumberhttp://osdir.com/ml/culture.religion.healer.mayapada/)

Subject: Bagaimana Sistem Belajar & Komunikasi Anak
Indigo? - msg#00263

List: culture.religion.healer.mayapada


Mail Archive Navigation:
by Date: Prev Next Date Index by Thread: Prev Next Thread Index


 ++ Si Brewok kutipkan wawancara ini dari E-Book Pengenalan dasar-dasar Komunikasi Empat-nya Vincent Liong.
Kemaren di Baksos saya bertemu mereka berdua dan mendapati mereka sebagai pribadi2 yang amat terbuka dan apa adanya.  We are so blessed!
==========================================
"Bagaimana Sistem Belajar & Komunikasi Anak Indigo ?"

Wawancara / Tanya Jawab mengenai tema tsb di atas bersama Liong Vincent Christian (Vincent Liong) dan Drs. Leonardo Rimba,MBA. .

Interview ini dibuat sebagai tugas matakuliah Psikologi Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (FISIP), jurusan ilmu Komunikasi, semester kedua di Universitas Pelita Harapan (UPH), Lippo Karawaci, Tangerang.

Dikerjakan oleh: Saraswita (NIM: 04120050041 / Hp: 0818810925 / email: saraswita99-/E1597aS9LQAvxtiuMwx3w@xxxxxxxxxxxxxxxx ), dan rekan-rekannya (yang ber-NIM: 04120050020, 04120050014, 04120050021 & 04120050036). Pada tanggal 25 Maret 2006 jam 13.00-15.00 WIB. Tempat wawancara di Café Upstairs, Plaza Senayan.

Download files, klik: http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/files/Bagaimana%20Sistem%20Belajar%20%26%20Komunikasi%20Anak%20Indigo.PDF
http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/files/Bagaimana%20Sistem%20Belajar%20%26%20Komunikasi%20Anak%20Indigo.PDF



Interview Transcript

Kenapa anak indigo dikatakan membutuhkan bantuan pdhl mereka sudah mempunyai gifted abilities itu?

Leo : Yang mengatakan anak indigo membutuhkan bantuan kan para psikolog itu, sebab para psikolog itu keliatannya punya asumsi untuk mengedepankan diri sebagai mereka yang punya spesilaisasi untuk membantu anak2 indigo itu. Tapi ttg apakah anak indigo itu benar2 membutihkan bantuan atau tidak kan itu urusan lain. Apa benar perlu bantuan? Kalo perlu, perlu dibantu apanya? Wong normal2 aja kok.

Sebelumnya mungkin bisa dijelaskan apa itu indigo?

L : Indigo itu adalah, menurut pengertian umum ya, itu kan asalnya dari penelitian psikolog di Amerika katanya ada anak-anak yang lahir taun 80an, itu ternyata kalo di potret (foto aura) memiliki aura berwarna indigo. Indigo itu biru ungu. Warna indigo ini adalah warna cakra mata ketiga. Letaknya diantara mata. Nah, cakra mata ketiga itu adalah cakra yang bisa melihat sesuatu yang tidak bisa terlihat dengan mata fisik. Jadi pengertiannya anak indigo adalah anak-anak yang mempunyai kemampuan sejak lahir untuk melihat hal-hal yang tidak terlihat oleh manusia biasa.

Dimana bedanya dengan anak-anak / orang-orang yang gifted, alias bisa melihat hal-hal seperti itu, tapi auranya tidak indigo?

L : Well, saya tidak tau pasti karna saya ngga pernah ngecek warna aura. Tetapi memang ada orang dari generasi lain bisa melihat hal-hal lain tsb, tp mereka tidak dikategorikan anak indigo. Aku tidak dikategorikan sebagai anak indigo karna aku lahir bukan pada era 80an. Walaupun aku mungkin punya kemampuan yang dikatakan sama. Tapi secara definisi anak indigo adalah anak-anak yang lahir pada taun 80an. Jadi paling tua sekitar 20 tahun seperti Vincent, dan yang paling muda umur 5 tahun. Nah setelah itu kan era anak-anak kristal. Jadi itu masalah definisi aja.

Ciri-ciri khusus anak indigo itu apa?

L : Oke, ini menurut pengertian umum juga. Ciri khusus anak indigo adalah anak yang mempunyai bakat atau naluri untuk membantu org lain. Empatinya besar sekali. Kalau ketemu orang, mereka akan bisa membaca "orang ini apa yang membuat dirinya tertekan, kenapa orang ini berperilaku seperti ini, dll" Anak indigo bisa merasakan apa yang menyebabkan itu. Dan mereka ini, anak-anak indigo ini, memiliki naluri untuk membantu orang-orang yang tertekan ini untuk keluar dari masalahnya. Motivasinya apa? Tidak ada. Karna hanya ingin membantu saja.

Tapi saya pernah baca di internet, kalo anak indigo ada 2. Yang satu introvert dan yang satu lagi yang ekstrovert, yang empatinya besar. Apakah benar ada 2 jenis seperti itu?
L : Saya kurang tau, karna yang saya kenal dekat dan yang bisa saya bicara dengan konfiden tentang anak indigo, saya Cuma punya sample 2, Vincent, dan satu lagi Annisa, anak umur 5 tahun yang ngomong bahasa inggris terus. Dan dua-duanya tisak introvert.

Vincent (V) : Mungkin bisa saya nambahin, saya kira ini kombinasi ya. Introvertnya ada, Cuma orang indigo kan selalu temannya banyak, selalu rame orang di seeliling dia. Tapi misalnya gw, gw kadang kalo rame, banyak temen-temen gw ngumpul, malah gw sibuk sendiri. Tapi tetep temen gw meratiin gw. Jadi temen gw merasa empati gw kuat ke mereka, tapi di sisi lain gw sibuk sendiri juga. Jadi introvert tapi juga empatinya gede.

L : Mungkin yang dimaksud introvert ini harus kita jelaskan. Kalau aku liat dari Vincent itu adalah kemampuan untuk memikirkan sesuatu sampai benar-benar tuntas seorang diri. Jadi kalo baca tulisan-tulisannya Vincent, itu filosofis sekali. Karna walaupun istilah-istilahnya agak `ancur' tapi penalarannya itu logis. Dan bagaimana cara dia menemukannya? Apakah dengan penelitian literatur? Sama sekali tidak. Dia berkutat sendiri dengan jiwanya. Menggunakan intuisinya, dan menuliskannya. Paling-paling dia telepon saya nanya " mas Leo, kalo gw dapet begini begini bener ngga?". Udah itu aja. Setelah itu, jadi, dan diposting. Bomb mail malahan. Haha.

Terus apa benar kalo anak Indigo itu peka banget terhadap segala sesuatu di sekelilingnya dan bisa baca pikiran orang?

V : Kalo masalah peka, aku rasa semua orang sebenernya terima input dari lingkungan itu ada (kepekannya). Cuma di anak Indigo kemampuan dan interest untuk menginterpretasikan apa yang didapat, membuat suatu kesimpulan dari hal-hal yang abstrak itu lebih kuat. Mungkin mas Leo bisa nambahin?
L : Kalo khusus Vincent, kemampuan berpikirnya dan kemampuan komunikasinya itu super excellent. Otaknya tu jalan terus, dan mulutnya tidak bisa tahan untuk terus menerus mengkomunikasikan apa yang ada di pikirannya. Aku ini di telponin 7 kali 24 jam sepanjang tahun.

Kalo masalah dia baca pikiran orang, tahu orang berbohong?

L : Tahu. Otomatis dia tahu. Vincent knows I never lies to him, and I know he never lies to me.

Mulai kapan lo (Vincent) sadar kalo lo punya kemampuan itu?

V : Sebenernya dari kecil ya, Cuma dulu kan belum didefinisikan indigo. Dan sebenernya dulu saya masuknya pertama di nulis. Kemampuan yang lebih itu kan general, tinggal mo diarahin kemana, mo diarahin ke nulis, ke indigo, tergantung dapet idenya mo kemana.

Jadi yang sejak nulis trus di Kompas bilang kalo lo indigo?

V : itu bukan saya yang nulis. Saya ditulis Indigo itu sebenernya saya jadi penulis. Jadi saya sering nulis dan Mbak Maria Hartiningsih itu sering ngamatin tulisan saya dan pernah ngasih beasiswa penulisan ke saya atas rekomendasi pribadi dia, lalu ya dia pikir saya indigo. Jadi saya dijadikan indigo. Itu Juli 2004.
L : Jadi Maria Hartiningsih, redaktur senior di harian Kompas, adalah orang yang pertamakali menulis bahwa Vincent Liong adalah seorang indigo. Karena Maria Hartiningsih itu kenal pribadi dengan Vincent.

V : Pernah saya les-in Kundalini. Hehe..

L : Iya, itu betul seperti itu, kenal secara dekat.

V : Kayak ke Leo, telpon-telponan setiap hari

L : Iya, jadi benar-benar kenal secara dekat. Benar-benar tahu Vincent, bukan Cuma sekedar pengamatan atau denger-denger saja indigo, terus diwawancara. Tidak seperti itu

Dan setelah di labeli seperti itu oleh Kompas, dicek aura ternyata benar indigo?

V : Jadi sebenernya begini, gw dibilang sama mbak Maria katanya gw indigo. Terus gw tanya, indigo itu apa. Dia jelasin, indigo tuh gini, gini, gini. Terus saya diajak foto aura, dan ternyata auranya indigo. Dan setelah itu langsung jadi tulisannya, ga ada ngomong ama dokter, ga pake wawancara. Ngapain wawancara, orang temen, kenal deket.

Yang dimaksud dengan anak indigo bisa melihat `jiwa' seseorang?

L : Aku rasa ini Cuma soal istilah aja. Bisa disebut soul / jiwa, tapi aku sendiri lebih seneng pake istilah personality / kepribadian. Jadi aku bisa liat kepribadian Anda dan Anda pun bisa liat kepribadian aku.

V : Cuma ngga biasa menginterpretasikan aja.

L : Manusia itu sebenernya transparan. We cannot hide anything from other people.

Tapi kan kalo liat kepribadian yang dilakukan orang biasa seperti saya, bisa salah kan? Jadi beda dengan apa yang dilakukan oleh orang indigo.

V : Sebenernya sama aja. Kaya misalnya baca buku. Orang baca buku bisa salah ngga? Cuma mungkin kemampuan membaca buku itu yang belum terlatih. Kalo udah tau cara interpretasinya, analoginya, language nya, ya bisa.
L : Yang diliat bisa hal yang sama, tapi interpretasinya kan beda.

V : Language dasarnya, language semioticnya sama. Kalo misalnya makanan pahit, manis, asam, asin, pedes. Kalo misalnya orang kita bilang unsur air, tanah, udara, api.

L : Jadi sebenarnya kalo ditanya apakah orang indigo bisa melihat soul, bukan personality loh ya, mungkin bisa. Contohnya seperti ketika pertamakali aku ketemu annisa, aku tahu aku udah pernah kenal ama dia. Dan di Balipost, malah ditulis artikel judulnya " Leonardo Rimba bertemu teman dari masa lalu" . maksudnya reinkarnasi. Ya aku sih, terserah aja. Merekan kan suka kalo dibikin seru kaya gitu. Hehe.. nah berarti itu melihat soul juga kan? Tapi aku di Jakarta ini aku ngga suka pake istilah soul. Karena itu sepertinya agak terlalu klenik. Kita pake istilah yang acceptable buat orang-orang yang educated. so, yes, we can read personalities.

Kesulitan apa yang Vincent hadapin ketika lo sadar kalo lo beda dari anak-anak lain?

V : Oke, aku selama SD-SMP terus terang kehidupan aku agak kepisah ama kehidupan aku pas SMA dan sampai sekarang universitas. SD-SMP aku belom tau caranya gimana, dan aku banyak tertekan ya karna beda sendiri, nyentrik sendiri.

Beda sendiri maksudnya? Apa pada masa itu lo udah punya kemampuan-kemampuan itu?

V : Gw blom latih. Tadi kan saya katakan kemampuan itu adalah kita mampu sesuatu Cuma metodenya udah ketemu blom. Waktu itu gw blom ketemu metodenya, gw baru bawanya ke nulis. Pas SD-SMP gw blom tau harus ngapain, dan ketika gw SMA, gw dikirim ke Sydney sendiri. Gw dikirim Cuma gara-gara waktu itu nilai gw jelek, terus orangtua gw ngirim gw ke Sydney selama 2 minggu. Pada saat disana itu, dengan kesendirian gw, dsb, gw mulai mikir, membangun komunitas yang mendukung gw, terus gw pulang ke Jakarta gw udah mulai ketemu metodenya kan di sana (Sydney), dimana gw ga ada siapa2, baru gw bisa agak survive karna gw bisa ketemu orang2 yang approve gw apa adanya malah mendukung gw seperti gw yang sekarang.

L : Community Vincent yang konkrit itu contohnya mailing list vincentliong@xxxxxxxxxxxxxxx yang anggotanya sekarang sudah lebih dari seribu, itu menurut Vincent adalah `pendukung' dia.

V : Jadi kalo gw ada apa, misalnya nilai gw jelek, nanti gw umumin disitu, ntar member gw yang `seru' lah istilahnya.

Nah, kalo dalam kehidupan sosial sendiri ada kesulitan? Sulit berkomunikasi mungkin karna beda sendiri?

L : oh ngga. Justru dia sangat komunikatif. Mungkin memang ada anak indigo yang introvert, tapi kebetulan aku kenalnya dengan Vincent yang bener2 komunikatif. Walaupun kalau diliat secara fisik, Vincent ini termasuk tipe introvert sebenarnya, tapi dalam kenyataannya dia berperilaku introvert.

V : Mungkin campuran. Kalo di sekolah, gw introvert. Tapi di luar, di community gw, yang dukung gw, bener2 extremely kebalik komunikasinya. Jadi penyesuaian terhadap berbagai model lawan bicara itu cukup tinggi di anak indigo. Mungkin poin introvertnya lebih ke arah bahwa anak2 indigo itu banyak berubah stylenya dalam komunikasi. MIsalnya gw ngadepin orang tipe begini, gw jadi introvert. ngadepin yang lain, berubah lagi. Jaid banyak main di behavior modification. Supaya orang ini jadi gimana ke gw, gw harus rubah sifat gw jd gimana.

L : Dan itu adalah teknik2 yang Vincent kembangkan sendiri.

V : Annisa juga begitu. Dia mengubah caranya, sifatnya. Seolah-olah dia meubah dirinya sendiri.

Menyinggung soal Annisa, katanya walaupun dia anak kecil, tp dia itu old soul? Bisa dijelasin?

L : Iya benar. Annisa ini kalo kita anggap dia not somebody special, dia akan keluar yang natural. Jadi orang dewasa. Dengan wisdom.

Di salah satu interview di majalah, dia bilang kalo dia dari Amerika. Apa ada hubungannya?

L : Kalo soal itu, saya sendiri belum pernah dengar dari mulut Annisanya sendiri. Cuma Annisa memang pernah bilang ama aku, "Leo, you know, you are my friend. You are my real friend". Seperti orang tua gaya bicaranya. Tapi setelah itu, dia balik lagi jadi anak kecil. Nah, kalo kita curious, bertanya "Annisa what do you think of this?" dan mengharapkan jawaban yang special, justru dia akan bertingkah seperti anak kecil. Tapi kalo kita anggap dia biasa aja, justru akan muncul sendiri secara spontan.

Dan dia ga pernah manggil orang dengan sebutan kaya, "Pak", atau "Ma"?

L : Ngga. Dia manggil mamanya dengan nama. manggil aku, Vincent, juga gitu.

V : Karena kalo di konsep ini ga ada tua muda. Dan sebenernya personality juga lebih bebas. Switching personalitynya jago.

Menurut mas Leo Vincent paling senang berinteraksi dengan orang2 yang seperti apa?

L : Vincent paling senang berinteraksi dengan orang2 yang very honest. Orang2 yang jujur apa adanya.Tidak menutup2i.

V : Ngga jaim.

L : Tidak berpura2 jadi orang yang berbeda dari dirinya yang sebenarnya. Kenapa? Karena dia bisa melihat, ini orang kan sebenarnya begini, kenapa mau tampil seperti itu, why don't u become yourself. Dan dia akan berusaha dengan satu dan lain cara untuk seolah-olah memberikan teguran sehingga orang tersebut menjadi dirinya sendiri. Contoh : dosen2nya banyak yang mengalami tekanan batin. Vincent merasa dia harus membantu. Dan dia membantu dengan menggunakan berbagai macam teknik yang mungkin dianggap aneh, agar dosen2nya yang merasa tertekan ini bisa menjadi dirinya sendiri. Jadi spontan. Itu behavior modification. Dan anak indigo mempunyai that innate ability to help other people using behavior modification method.

V : Kalo secara teoretis, behavior modification itu kan ngga selalu dipake. Tapi kalo di anak indigo, most of the time itu dipake.

Terus kalo masalah bakat khusus? Kemampuan ngeramal, dll?

V : ya aku kembangin aja. Misalnya gini ya, aku ada suatu pemikiran, aku cari metodenya gimana, sistematikanya gimana. Kalo udah jadi aku pindah ke tema baru untuk aku bikin percobaan sendiri, udah ketemu, ya aku ganti lagi. Jadi aku ngga stay di satu tempat. Dan semua metode yang udah gw dapet ga ilang, jadi gw memperbanyak metode aja.
L : Kalo boleh aku jelaskan, Vincent ini bergerak mentalnya cepat sekali. Misalnya dia mengadakan suatu penelitian tentang topik tertentu, setelah dia mengerti, dia langsung pindah lagi. Dan pergerakan temanya itu cepat sekali. Kalo dia udah ketemu the core of that issue, dan dia udah bisa menguraikan dan mengajarkan juga kepada murid2nya, dia akan pindah ke tema lain. Dan itu cepat sekali. Cuma dalam hitungan bulan,bahkan minggu. Bisa sebulan satu metode.

Bener ngga anak indigo itu punya ingatan yang kuat? Ingatan fotografis gitu, kalo lo baca buku, lo bisa apal di halaman segini, isinya ini. Jadi lo kaya lagi buka buku itu di kepala lo.

L : Oh nggak. Itu beda. Aku rasa anak itu autis ya.

V : Kalo aku rasa bukan memori persis kaya foto ya. Tapi secara general dia bisa recall lagi.

Jadi cara pemikiran Vincent ini sebenarnya seperti apa sih?

L : Banyak melalui intuisi. Dan Vincent banyak menyerap ilmu secara osmosis. Jadi misalnya aku duduk di sebelah Vincent, aku punya background akademik S2, Vincent dengan ngomong2 sama aku dia bisa nyerap ilmu aku.

V : Makanya aku bisa ngajarin orang gimana caranya belajar/ tahu isi buku dengan cara bukunya dipegang, trus udah. Dia tau isi buku itu. Jadi ga usah baca lagi.

L : Contohnya lagi, aku ini peramal tarot. Aku ngga pernah ngajarin Vincent tarot, Vincent ngeliat aku ngeramal tarot, dan dia pikir kok kayanya asik. Akhirnya dia beli, dia bisa sendiri ngeramal tarot.

V : Trus misalnya aku ketemu paranormal, dia ngeramal pake buah. Pas aku pulang , aku langsung bisa bikin persis sama.
L : kalo aku menamakan itu sebagai osmosis. Ga tau sih di psikologi sebenarnya disebut apa. Hehe.

V : Jadi kalo guru ngajar bawa buku apa, aku bisa langsung tau gurunya pernah punya pikiran versi apa tentang buku itu, aku bisa langsung copy-paste, dan aku bisa langsung pake, persis.

Berarti anak indigo bisa mengembangkan teori2? Atau bahkan menentang teori tersebut?

V : ya. Atau bisa dicampur dari background yang berbeda. Karena gw bisa serap dari orang yang temanya berlawanan. Makanya yang jadi dosen gw puyeng. Teori gw banyak. Karena gw bisa `cabut' sana sini. Misalnya hari ini gw ketemu lo berlima. Gw bisa tau versi lo masing2.

Dengan Cuma ngobrol aja?

V : Kadang2 ngga. Kadang2 diem aja. Setelah itu, gw bisa pake. Ini gw campur2 ini, gw rubah2, trus gw pake.

Nah kalo masalah mistik2nya?

V : Ya bisa aja kalo mau dibikin kaya gitu. Mo jadi mistik atau mau jadi logis kan tergantung kebutuhannya. Kenapa sekarang banyak dokter ke mistis atau banyak dukun kedokter2an gayanya? Ya karena dia merasa pasar mau dia begitu.

L : Dikotomi antara mistis dan logis itu kan masalah terminologi aja. Hal yang sama bisa dibicarakan dengan terminology rasional logis, bisa dengan terminology mistis. Dukun bilang ada roh2 gentayangan, sementara yang rasional logis bilang ini gara2 stres, padahal yang diamati adalah fenomena yang sama. Kita disini lebih suka mencoba berbicara memakai penalaran logis. Cuma kalo terpaksa, harus membantu klien yang backgroundnya mistik, ya harus mistik.

Kalo di wawancara di majalah bakal lebih seru yang mistik dong?

V : Iya. Dua2nya sih. Mistiknya sebagai bumbu2nya aja.

L : Jadi kita menyesuaikan diri dengan klien.

V : Majalahnya juga majalah yang kaya gimana.

Kalo diliat dari taun kelahiran nih, menurut sumber yang say abaca, Vincent ini termasuk tipe gamma, yaitu kelahiran 1978-1988. Jadi maksudnya gimana? Apa bener ditipe2in kaya gitu?

V : Wah ngga ngerti deh gw.

L : I'm not really sure about that type ya.

V : Terus terang kalo gw bilang, kalo di Indonesia penelitian ttg indigo hamper ga ada penelitiannya. Kaya misalnya waktu itu Annisa dibawa ke dr. Erwin, dr. Erwin ga ngapa2in Annisa, Annisa jadi indigo, dr. Erwin jadi ahli indigo. Trus bikin teori padahal wawancara Annisa aja ngga.

L : sebenernya indigo itu istilah psikologi kan? Jaid kita mengharapkan ada psikolog atau psikiater anak yang kompeten untuk membuat pernyataan kepada yang berkepentingan bahwa setelah melakukan penelitian yang mendalam terhadap anak yang bernama, misalnya, Vincent Liong, dengan segala kredibilitas saya, saya menyatakan bahwa anak tersebut indigo, menurut ciri2 yang ditentukan oleh... . Yang terjadi di indonesia adalah tidak ada satu psikiater pun yang berani menyatakan bahwa seorang anak adalah indigo.

V : tapi Dia hanya bilang ini ada kemungkinan indigo.

L : saya pernah berbicara langsung dengan dr. Erwin tentang anak indigo. Dr. Erwin sendiri tidak berani menyatakan bahwa Vincent itu indigo. Padahal dia tau Vincent itu itu indigo. Dan dia sendiri tidak bisa menjawab kenapa. Dia Cuma bilang `saya punya daftar anak indigo, silakan baca. Kalo anda merasa cocok berarti anda indigo'.

V : Tapi dia jejerin gw dengan teori indigonya dia, trus dibilang sifatnya begini2. itu yang gw ga suka.

Family matters?

L : Kalo saya liat, anak indigo memang punya masalah growing up. Seperti Vincent ini, kalo ditanya apa suka bertengkar dengan orangtua? Ya suka juga. Namanya orangtua ya suka mengatur, dan namanya anak2 ya suka membantah. Jadi sama aja. Cuma bedanya, kalo anak2 lain, apalagi anak2 indonesia, kalo di tekan, apalagi kalo tekanannya kuat, bisa menurun. Kalo anak2 indigo tidak. Kalo dia merasa yang dipaksakan itu adalah sesuatu yang tidak benar, dia tidak akan menurut sampai kapanpun.

Jadi pendekatannya harus beda?

L : Pendekatannya harus beda dalam arti pendekatannya harus fair. Jujur. Apa adanya. Kalo dibuat2, ada perbedaan derajat `saya orangtua, kamu anak. Kamu harus nurut' anak indigo tidak akan menerima itu.

V : Ya cari orangtua lagi. Makanya gw banyak orangtua angkat. Haha..

L : Ini pengamatanaku dari luar loh, yang menjalani kan Vincent. Vincent kalo berantem dengan orangtuanya, saya yang ditelponin orangtuanya.

Tapi sama aja kan hubungannya dengan anak-orangtua pada umumnya?

V : Cuma bedanya, gw kalo ditekan orangtua, gw punya banyak cara untuk punya bargaining yang cukup kuat.

L : Jadi argumentasi secara rasional. Alasan2 yang masuk akal. Jadi orangtua diharapkan punya alasan yang kuat juga. Dan kalo adu argument ini ternyata pihak orangtua tidak mampu menjawab dan berusaha untuk menekan, ya namanya anak, apalagi seperti Vincent ini, dia tidak akan mau terima.

Apa semua anak indigo seperti itu?

L : Aku Cuma mengamati Vincent dan Annisa. Annisa juga seperti itu. Tidak bisa dipaksa.

V : Harus ada negosiasi yang cukup logis.

Berarti bener anak indigo itu selalu menentang hal2 yang sudah terstruktur/ tersistem? Tidak suka sekolah misalnya?

L : You know about that of course. Vincent has always strived to make his own theories.

V : Gw ga mau terima mentah2. gw ga mau terima teori kalo gw rasa ada yang kurang. gw mau perfect. Gw mau terima teori yang bener2 bisa logisnya gw ngerti, orang ngerti. KAlo ngga gw akan bikin masalah lagi.

Temen2nya Vincent tau ga kalo Vincent ini punya keistimewaan / berbeda?

L : Tentu saja mereka tau. Pertamakali ketemu juga langsung tau. Vincent otomatis akan berempati kepada siapa saja yang ditemuinya. Bahkan yang baru pertamakali ditemuinya. Aku sering naik taksi sama Vincent. Setiap kali naik taksi, semua tukang taksi di interview, diajak bicara, ditanya2, dan tukang2 taksi itu senang sekali. Dan setelah selesai, mau turun, dia selalu berkata `makasih ya mas, semoga dapet banyak rejeki'

V : Setelah itu, simbolis. Kasih Lebihan, kasih tips. Haha.

L : `semoga dapet banyak ya hari ini'. I've never met anybody saying things like that to a taxi driver,like Vincent does.

Berarti bener kalo curiosity anak indigo itu tinggi sekali?

L : Benar. Dan ga Cuma curiosity. Tapi curiosity dan empathy.

Vincent pernah terganggu ga dengan keistimewaan2 yg lo miliki sebagai anak indigo?

V : Ngga. Karna gw selalu mencari metode untuk menyelesaikan masalahnya. Banyak orang yang punya bakat gini dia diemin aja. jadi kalo misalnya ada masalah dia ga selesaikan masalah itu. Kalo gw, akan gw cari sampe selesai. Jadi ngga ada masalah berkepanjangan. Walopun begitu, masalah harus ada terus kan supaya kita berkembang.

Trus pernah mengalami kejadian2 aneh ngga?

V : Wah sering. Sering ya Le ya? Saking seringnya udah ngga aneh lagi. Hahaha. Misalnya mimpi aneh, trus gw telpon mas Leo. Trus gw coba bikin penjabaran secara semiotic, secara logisnya maksudnya apa. Kadang2 bagaimana mendramatisir hidup. Berbgai hal yang kita alami coba kita nikmati sebagai story yang seru.

L : We create our own life scenarios. We make our lives more interesting. By making our lives full of symbols which have meaning to us.

V : Jadi lebih seru hidupnya. Lebih bisa dinikmati. Misalnya kaya gw nulis, padahal yang gw tulis itu hal biasa, tapi gw bisa bikin lebih seru. Lebih hidup.

Kalo soal kejadian2 anehnya gimana nih?

V : Ya kejadian2 aneh gw bikin jadi enjoy.

Contohnya?

L : Well, aku sebenernya aku sendiri tidak suka nyebutnya kejadian aneh.
V : Karna lama2 ga ada yang aneh.

L : Vincent always tells me every strange thing that happened to him. Tapi menurut aku itu biasa aja. Tidak ada yang aneh.

V : Karena udah semua dijadikan aneh. Semua dijadikan scenario.

L : Dan juga kalo kita berbicara yang aneh2 kepada orang, orang2 bisa2 mikir `wah mas Leo ama Vincent udah mulai... nih.

V : mulai edan. Heheheh

L : Tapi sebenernya itu semua pengertian dari sudut tertentu, yang sebetulnya itu pengertian pribadi,mungkin bisa di share untuk umum. Tapia ngga ada gunanya juga.

V : Oke mungkin kalo aku bisa nambahin ya. Kalo buat orang kaya saya, kaya mas Leo, seperti tadi saya cerita saya punya murid seorang dokter hewan. Kita ga ada rahasia lagi. Jadi ga ada something yang `wah' karena semua udah kebaca. Jd gw ga malu ngomong kekurangan gw di depan orang dan gw juga ga malu bilang lgsg `lo begini begini'. Apalagi orang yg udah pernah belajar sama gw. Karna udah aga ada batesan antara tau dan ga tau. Semua ketauan. Jadi pas ketemu udah ketauan semuanya, apa yang mau ditutupin?

L : When we meet a person for the first time, we know instantly whether the person is a gay, or a lesbian, or have many girlfriends..

V : atau pengen main2 ama kita, hehe..

L : and for us, it's quite normal. Kita terima orang apa adanya aja. Kita ga judgemental. Karna kita ga judgemental, jadi menerima kejadian2 aneh itu kita biasa2 aja.

V : Dan yang udah masuk ke konsep yang udah pernha gw ajarin, otomatis dia juga akan seperti itu. Dia gw kata2in apa juga ga masalah. Karna ketika omongan tersebut keluar, secara feeling kita udah empatik. Mempersamakan persepsi, mempersamakan posisi. Walopun yang diomongkan kasar tapi kan yang dipake feeling to feeling.

Gimana omongan bahwa anak indigo ada untuk mengubah dunia?

L : Itu kan istilah yang digunakan oleh psikolog2 yang menulis buku2 mengenai pencerahan, new age..

V: Promosi, promosi.. haha

L : Katanya ada generasi baru yang katanya sejak lahir memiliki kemampuan spiritual sehingga bisa membuka mata orang2, dan jadi tercerahkan. Aku bilang itu terlalu bombastis.

V : bahasa iklan.

L : Memang anak indigo bisa membantu orang di sekelilingnya. Itu otomatis..

V : Bukan supaya tercerahkan

L : mereka punya naluri untuk membantu, tetapi kalo untuk menyelamatkan dunia, peningkatan spiritual di dunia secara keseluruhan? Itu terlalu bombastis.

V : Ngapain? Orang juga butuh hal2 duniawi.

Jadi menurut pak Leo itu harus diperlakukan seperti apa sih?

L : Biasa2 aja.

V : Bukan seperti orang sakit.

L : misalnya Annisa, dia senang diperlakukan biasa2 saja. Kalo dia diperlakukan sebagai anak kecil yang aneh, punya keajaiban, justru tingkah lakunya jadi aneh.

V : Kenapa kasus Annisa jadi seru? Karna pada umur 4-5 taunan itu anak2 kan masih diantara dunia nyata dan dunia imajiner yang di dalam diri dia. Dan Annisa, karna di ekspos, dipancing2, ditepukin, dan segala macem, dia lebih terbiasa menjadi imajiner dia. Dia bikin cerita sendiri. Anak seumur itu kan biasa seperti itu. Sehingga imajiner menjadi sesuatu yang lebih wah, lebih hebat daripada kenyataan. Hingga akhirnya dia mengalami kesulitan bergaul dengan anak sebayanya dan Sebagainya itu.
Tapi itu bukan karna indigo itu begitu, tapi karna dipancing untuk begitu, dank arena umur dia sesuai untuk `ngedongeng' begitu ..

L : dan sebenernya aku kasian ama Annisa ...

V : iya, Kasian jadi ga bisa gaul . .

L : dia dijadiin tontonan, Jadi seperti barang aneh, dibawa kesana kemari, ditanya2 . .

V : padahal ga aneh tapi dibikin aneh. . .

L : seperti entertainment, padahal bukan. Anak indigo bukan untuk entertainment. Memang lucu sih anaknya. . .

V : Lucu, pinter sebenernya, tapi kan jadi kasian, ga bisa ngapa2in

L : Dia tetap harus sekolah, tetap harus bergaul. Kenapa? Karna kecenderungan anak indigo adalah bergaul dengan yang usianya jauh diatasnya.

Dan anak indigo ga ada masalah bergaul dengan orang2 yang lebih tua?

L : ga ada masalah. Justru kalo bergaul dengan yang seumuran susah. Karna tidak dilatih.

Denger2 katanya ada sekolah khusus indigo?

V : Hahaha

L : Oh ya? Dimana?

V : tapi apa anak indigonya mau masuk? Gw rasa ngga.

L : begini, jadi sebenernya yang sering ditonjolkan di media, kira2 ada 10 anak yang sering ditulis sebagai anak indigo, menurut aku adalah bukan anak indigo. Ada satu klinik, yang punya indigo club. Aku Tanya langsung pengasuhnya, 99% isinya bukan anak indigo, bener ngga? Dia bilang bener . . .

V : ya tujuannya duit

L : . . isinya adalah anak2 biasa yang mungkin punya kesulitan komunikasi dengan orang tuanya. Dan karena indigo sedang populer, orangtuanya pengen dong anaknya dibilang indigo.

V : pengen dong masuk Koran.. padahal anak indigo justru komunikasinya kuat.

L : tapi apa kita harus ngomong di media massa `itu indigo club isinya bukan anak2 indigo'? ngga usahlah. Kita ngga mau jatuhin rezeki orang.

Jadi ngebedainnya gimana? Antara yang benar2 indigo dengan yang bukan?

L : well, aku gak tau orang bedainnya gimana, tapi aku sendiri bisa langsung tau.

Harapan bagi anak indigo untuk ke depannya?

L : Anak2 indigo supaya berusaha untuk berkompromi juga. Anak2 indigo itu ekstrim loh. Sebab mereka ngga takut untukberbenturan kesana kemari selama mereka merasa pandangannya benar.

V : Siap rusuh.. siap konflik. Seperti gw dulu ribut sama metro tv. Haha

L : mereka tidak mau dianggap seperti orang sakit.

V : Karna waktu itu pola wawancaranya sepErti orang sakit, ditanya sejak kapan, apa yang harus dihindari. Dan waktu itu kebetulan mereka wawancaranya orangtua gw.

Jadi definisi anak indigo?

L : Indigo yang sebenarnya adalah mereka yang lahir pada periode itu,dan mempunyai kemampuan emapti dan naluri untuk membantu orang lain tanpa pamrih.

V : dan ga Cuma empati aja. Tapi empati dan mental

L : Tapi indigo menurut pengertian populer dalah anak2 yang mempunyai kemampuan untuk melihat hal2 gaib. We don't get all about that. Mostly non sense.

V : Cuma supaya laku di jual aja. Supaya seru.
L : Dan buntut2nya,kalo kita ikutin yang kayak gitu, mereka akan membawa anak2 indigo2 menjadi entertainment.

Kesimpulannya jadi Keistimewaan anak indigo dibanding anak2 biasa terletak dimana?

L : Kemampuannya untuk merasakan apa yang dirasakan orang lain . .

V : bukan hanya merasakan, tapi juga mengerti.. Yah seperti nyontek lah.

L : . . mengerti pengertian orang lain. Kemudian dalam poin empati, karena dia merasakan apa yang orang lain rasakan,dan dia memilki naluri untuk memberikan bantuan terhadap orang yang memiliki suatu kekurangan, otomatis mereka tanpa diminta akan membantu.
Dan dalam poin menyerap ilmu dari orang lain, osmosis tadi, itu juga ga bisa ditahan2. mereka ambil sendiri kemudian develop sendiri.

V : Jadi semuanya dicontek

L : well, they are special. But actually not that really special. They're quite normal.



Note dari Pewawancara:

Date: Tue, 28 Mar 2006 16:34:30 -0800 (PST)
From: "saraswita w" <saraswita99@xxxxxxxxx>
Subject: menurut gw
To: <vincentliong-/E1597aS9LSlP80pJB477g@xxxxxxxxxxxxxxxx>

komentar gw ttg wawancara dengan vincent liong dan pak Leo :

Ga tau gw yang terlalu dangkal sampe2 ga ngerti, atau pertanyaannya kurang jelas, atau emang bener ga nyambung, tapi ada beberapa jawaban yang ngga nyambung ama pertanyaan. trus jawaban2 lo dan pak leo ga ada unsur mistik, klenik, dan teman2nya. padahal udah kita giring2 untuk menjawab "oh iya, saya waktu itu pernah liat setan, gini gini gini., " atau ngeramal " besok lo bakal blablabla" yah yang kaya gitu2 deh.
trus di hampir semua artikel yang saya baca, hampir semua menyebutkan anak indigo itu suka ngomong sendiri (pdhl dia ngomong dgn makhluk halus), nah itu salahsatu kemampuannya kan? tapi lo dan Pak Leo ngga ngomong itu sama sekali. kalo ditanya kemampuan khususnya, ya jawabannya metode berpikirnya vincent itu.
yah pokonya kalo ngarepin yang mistik2 dari wawancara kemaren, anda salah besaarr.. heheheh


Komentar

Postingan populer dari blog ini

ciri ciri anak krystal

10 Anak Paling Jenius Di Dunia

Anak cerdas dari indonesia